Tak lengkap membicarakan potensi industri ota tasik tanpa mengupas industri makanan. Kota tasik juga dikenal dengan aneka ragam makanan olahan, sebut saja opak, rangginang, wajit, dodol, ladu, kue tambang, kuping gajah, kue kering, kue sus, kue tar, kue lapis, kue bibika, kue pia, kue bawang, kue aci, kue terigu, kue uceng, sukro, cangro, uniko, cistik, kerupuk, tahu, tempe, telur gabus, bolu, agar-agar, cincau, tepung hankue, kacang telur, manisan belimbing, lapis legit, kalua jeruk, kembang gula, kolontong, pastel , kacang kanali, asinan, lontong, keripik singkong, mie bumbu, roti tawar, roti manis, mie basah, chiki, mie jujut, mie gulung, dan telor asin. Daftar makanan ini bisa semakin panjang mengingat orang Tasik yang kreatif memang suka jajanan.
Sebagai sebuah industri tentu saja industri makanan sangat mendominasi, tak kurang dari 338 unit usaha yang bergerak dalam industri makanan ini, belum termasuk yang ditangani secara perorangan dan sebagai industri rumahan. Jumlah tenaga kerja yang diserapnya pun cukup besar, mencapai 2147 orang dan mampu menciptakan hasil produksi senilai Rp.49,23 milyar (tahun 2002).
Jadi bila anda berkunjung ke kota Tasik jangan lupa beli aneka jenis makanan khas di sini sebagai oleh-oleh