Bubur Ayam Zenal


Bubur Zenal di Jalan R Ikik Wiriadikarta Tasikmalaya cukup tersohor. Bubur dengan sajian eksklusif ini, lebih diperuntukan bagi kalangan menengah ke atas.

Bagaimana tidak, satu porsi bubur dengan cita rasa gurih ini dibanderol paling murah Rp 15.000 per porsi dan jika ingin yang lebih eksklusif lagi ada yang Rp 25.000 per mangkuk. Maka tak heran, kendaraan yang parkir di lokasi bubur ini kebanyakan mobil-mobil mewah.

"Bubur yang saya buat memang disajikan secara eksklusif," tutur Zenal Rosadi, pemilik bubur Zenal. Urusan pengadaan ayam misalnya, selain wajib memakai ayam kampung juga daging itu dibuat menjadi dua jenis. Yakni irisan ayam putih yang diambil dari bagian dada dan ayam merah tua yang diambil dari bagian paha.

Dengan adanya kombinasi dua jenis daging ayam itu, ditambah pelengkap lain seperti cakue yang juga kualitasnya terjaga, membuat cita rasa bubur Zenal benar-benar pas di lidah. Bahkan lebih nikmat jika disantap dengan emping yang disediakan di atas meja maupun kerupuk udang.

Menurut Zenal, bubur ayam yang dikelolanya ini sudah eksis hingga kota besar sejak Gunung Galunggung meletus tahun 1982 lalu. "Saya masih ingat artis-artis ibukota saat itu, seperti Farid Hardja dan yang lainnya membeli bubur ke sini, setelah mereka menghibur para korban gunung meletus," ungkapnya.

Usaha buburnya mulai dibuka di Kota Tasikmalaya tahun 1969. Sebelumnya, Zenal berdagang bubur ayam di Jakarta mulai tahun 1961 hingga 1969. "Karena terlalu jauh, tahun 1969 saya mencoba jualan di Tasikmalaya. Di luar dugaan ternyata mendapat sambutan," ujarnya.

Waktu itu ia berjualan di halaman sebuah toko besi di Jalan Dr Soekardjo. Karena omset terus meningkat, ia akhirnya pindah ke sebuah rumah di dalam gang di Jalan R Ikik Wiriadikarta. Sejak itulah bubur Zenal makin dikenal. Walau harganya paling mahal, tapi tidak pernah sepi pembeli

Bubur Ayam Zenal Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Admin